Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

KIDZ ZAMAN NOW, DONGRAK SEMANGAT YANG MUDA MULIA DEMI MEWUJUDKAN KEMAJUAN BANGSA

“Kemanapun engkau pergi melangkah. maka kematian takkan pernah lelah mengikutimu. Persiapkan untuk itu. Lakukanlah hal yang terbaik. Agar engkau tidak tersesat di jalan yang salah. Saat engkau yakin, saat engkau percaya akan firman-Nya. Maka allah akan memberikan jalan yang terbaik untukmu.”

(Ini pesanku untukmu)
Salam Dakwah, Allahu Akbar..

“Dari mu’adz bin Jabal, Rasullah shallahu alaihi wa sallam bersabda, “ tidak akan tergelincir (binasa) kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, hingga ditanyakan kepdanya empat perkara : usianya untuk apa ia habiskan, masa mudanya bagaimana ia pergunakan, hartanya dari mana ia dapatkan dan pada siapa ia keluarkan serta ilmunya dan apa-apa yang ia perbuat dengannya.” (H.R Al-Bazzar dan At-Thabrani).

Betapa pentingnya usia di masa muda. Namun sungguh miris di zaman sekarang. Banyak perbedaan begitu mudah di temui. Mulai dari kota hingga desa. Baik yang muda maupun yang tua. “sabodo teuing” atau “Ah masa Bodoh”, kira-kira begitu. Tanpa memandang anak siapa, dari mana asalnya tanpa menghiraukan nasib orang lain.

Sangat miris bukan, bahkan di desa mulai tersebar virus kidz zaman now. Anak-anak muda yang bersikap tidak semestinya. Hal itu karena kurangnya pengetahuan dan beragama. Problematika yang dihadapi masyarakat pada umumnya semakin hari bukanlah semakin menurun dan menghilang ,akan tetapi justru sebaliknya, semakin hari semakin meningkat dan mengkhawatirkan.

Krisis karakter dan menipiskan ilmu agama telah melanda generasi muda islam,ditandai dengan meningkatnya praktek pelanggaran hukum,seperti maraknya penyalahgunaan narkoba, melakukan hubungan seks diluar nikah, tawuran antar pelajar, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru,membudayakan ketidakjujuran, dan lain sebagainya.

Terdapat sejumlah perbuatan yang menggambarkan hilangnya karakter siswa di Indonesia. Antara lain sering tindakan kekerasan (bullying) disekolah,seperti siswa yang sering memalak temannya,mengucilkan seorang teman dan memusuhinya, mengejek dan menghina teman yang tidak memberikan contekan, mengambil barang secara paksa, melukai teman secara teman secara fisik, mempermalukan teman dan masih banyak tindakan bullying lainnya. Selain itu terdapat pula sumber kekerasan di sekolah yang disebabkan oleh guru,teman sepermainan, atau bahkan orang tuanya sendiri, walaupun mungkin kapastitas dan jumlah kekerasan yang disebabkan masing-masing sumber berbeda.

Krisis karakter seperti inilah yang ditandai oleh adanya tanda-tanda zaman yang membawa kehancuran tersebut melanda sebagian masyarakat Indonesia. Ditambah ditandai adanya mental block, cara berfikir dan perasaan terhalangi dengan oleh adanaya ilusi-ilusi yang membuat kita terhambat menuju kesuksesan. Terkadang kita menilai masa muda itu sesuatu  yang kesempatan mumpung masih muda lah, tetapi dipakainya ke hal-hal yang negatif.

Kenyataan ini mempunyai pengaruh kuat dalam hati dan pikirannya sehingga pemuda-pemudi islam itu tidak sadar sudah berada dala perangkapnya. Keadaan seperti ini membuat kita merasa tidak aman,menimbulkan rasa cemas dan semakin kekhawatiran tentang masa depan bangsa. Naudzubillahi min dzalik


“Sesungguhnya di tanganmulah , wahai pemuda, persoalan suatu bangsa dan didalam kesungguhanmu terletak hidup-matinya.”
-Mustafa Al-Galayain

Generasi muda adalah aset bangsa. Ditangan pemudalah, kejayaan bangsa akan tegak. Namun, kehancuran bangsa pun bisa disebabkan oleh hilangnya optimisme dalm diri seorang pemuda. Nabi Muhammad Saw memberikan pesan, “tuhanmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah (kecondongan yang menyimpang)”.

Berunjuk dari pernyataan bahwa “pemuda adalah harapan bangsa”, kuantitas yang besar tidak berarti mengalahkan kualitas. Pemudalah yang harus bertindak memajukan bangsa dari keterpurukan. Masa muda itu tidak hanya dipakai foya-foya huru-hara,bermaksiat. masa muda itu ternyata  masanya kerja keras. Hampir semua orang sukses bermula dari masa muda penuh dengan kerja keras. Waktunya tersita  habis dengan hal-hal yang bermanfaat dan  positif. Suatu hari kelak, akan ditanyakan oleh-Nya, “Untuk apa masa Mudamu ?”

Mau dimana kemana bangsa ini. Apakah kita tidak mau sebagai pemuda yang meneruskan perjuangan, wahai pemuda mari kita kembali ke jalan yang benar dan diridhai Allah. contohnya pemuda yang hidup di zaman Rasullah Saw, beliau menjadi teladan bagi para pemuda islam.

Siapakah beliau?
Beliau adalah Mush’ab Bin Umair.

Dalam asad al- ghabah, Imam Ibnul Atsir mengatakan, “Mush’ab adalah seorang pemuda yang tampan dan rapi penampilannya. Kedua orang tuanya menyayanginya. Ibunya adalah wanita yang kaya raya. Sandal Mush’ab adalah sandal al-Hadrami, pakaiannya merupakan pakaian yang terbaik, dan dia adalah seorang pemuda Mekkah yang paling harum sehingga semerbak aroma parfumnya meninggalkan jejak di jalan yang ia lewati.”

Rasullah saw bersabda, “Aku tidak pernah melihat seorang pun di Mekkah yang lebih rapi rambutnya, paling bagus pakaiannya dan paling banyak diberi kenikmatan selain dari Mush’ab bin Umair. (HR.Hakim)

Meskipun ibunya sangat memanjakan Mush’ab. Namun, tak lantas membuat beliau berbangga diri dengan semua kenikmatan yang membuatnya tidak pernah merasakan kesulitan hidupnya dan kekurangan nikmat. Justru, beliau jual dunianya dengan kekalnya kebahagiaan di akhirat. Inilah ciri pemuda islam yang mutamaddin. Beliau tidak mementingkan urusan dunia semata, akan tetapi mencari dunai untuk kenimatan akhirat yang lebh kekal dan abadi . karena sejatinya dunai adalah permainan yang menipu dan apabila kita tidak berhati-hati maka tentunya kita salah jalan. Ingat dunia ini hanya semata. Semua yang ada dimuka bumi akan binasa (Q.S Ar-rahman: 26)

Pemuda itu diibatkan sang Musafir yang singgah di suatu tempat untuk menghilangkan rasa penat dahaga, serta melanjutkan kembali perjalanannya.

Pemuda yang senantiasa mengintrospeksi diri, ia akan mengenal siapa dirinya, dan mengenal Tuhannya. Bagi mereka ada tiga keuntungan spesial sebagai berikut:
Pertama, mereka terhindar dari propaganda Barat yang dengan sengaja berhasrat melumpuhkan pemuda-pemuda kita. Lihat saja narkoba, miras, pergaulan bebas, seks bebas,
valentine days, hedonisme, majalah playboy, judi, dan lain-lain, merajalela di Indonesia. Bangsa barat dengan sifat wah-nya, berlomba-lomba membangun jembatan konspirasi terhadap pemuda.

mereka termotivasi untuk selalu memperbaiki diri. Introspeksi diri mendidik pemuda untuk berjiwa pembelajar. ”Kenalilah dirimu, maka kamu akan mengenal Tuhanmu.” (Al Hadist). Hadist ini mengingatkan kita semua pada Imam Hasan Al Banna. Suatu ketika seorang wartawan meminta beliau untuk menjelaskan siapa dirinya kepada masyarakat. Beliau menuturkan,

 ”Akulah petualang yang mencari kebenaran. Akulah manusia yang mencari makna dan
hakikat kemanusiaannya di tengah manusia. Akulah patriot yang berjuang menegakkan
kehormatan, kebebasan, ketenangan, dan kehidupan yang baik bagi tanah air di bawah naungan Islam yang hanif. Akulah lelaki bebas yang telah mengetahui rahasia wujudnya, maka ia pun berseru,’sesungguhnaya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam yang tiada sekutu bagi-Nya. Kepada yang demikian itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Inilah aku. Dan kamu, kamu sendiri siapa?”

Imam Hasan Al Banna menunjukkan hakikat manusia seutuhnya. Beliau memberikan keteladanan kepada pemuda untuk beridealisme, berani, taat, dan tangguh. Selanjutnya, ungkapan beliau tersebut memberikan motivasi luar biasa. Pada kalimat terakhir, ”Dan kamu, kamu sendiri siapa?” Kalimat itu beliau lontarkan dengan gagah, berani, dan menantang para pemuda menunjukan jati dirinya.

Oleh sebab itu, peran keluarga dan lingkungannya yang bisa mengubah karakteristik pemuda. Mengingat kembali pentingnya peran keluarga, maka kita tidak merasa aneh jika salah satu dari tujuan syariat sebagai upaya menjaga keturunan,terutama menjaga ikatan keluarga. Begitupun dengan faktor lingkungan, karena lingkungan faktor utamanya tonggak perubahan dalam membentuk karakteristik generasi masa depan. Jadi, apabila seorang pemuda ini salah dalam bersosialisasi dengan lingkungan barunya maka akan terintimidasi hati dan pikirannya.

Kenapa bisa seperti itu ?

Karena kita tidak sadar bahwasanya seseorang yang berada disekeliling kita mempunyai dampak pengaruh yang sangat besar. Misalkan, kita sering menegur adek kita dalam memilih teman dan pergaulannya. Ini menjadi sebuah kunci kesuksesan bagi hidup kita.Fenomena yang sudah dipaparkan diatas merupakan fonomena yang sering kita jumpai. Kita sebagai pemuda harus berhati-hati dalam memilih lingkungan yang membuat kita terjerembab ke jurang. Apa kita mau kalau teman kamu ngajak ke jurang kamu mau ikut juga. Berjanjilah Mulai hari ini untuk serius memperbaiki niat-Nya kembali ke jalan yang allah ridhai.

Kelak kita semua akan kembali ketempat semula yang dipenuhi dengan binatang perusak jiwa dan tersisalah kita menjadi sebujur bangkai yang tak berguna, bagai tenggelam di laut derita dan amal shaleh sebagai penyelamatnya. Wallahu a’lam bish-shawab .

sebagai seorang negarawan, semangat juang dan semangat persaudaraan harus dimiliki. Para pemuda diminta untuk mewujudkannya dalam kehidupan ini. Di sinilah letak rahasia membangun persatuan dan kesatuan bangsa ini, sebagaimana yang tertera dalam Pancasila sila ketiga, dan UUD’45 alinea IV. Pemuda adalah pemegang kendali negeri ini ke depannya. Kesetiaannya terhadap negeri ini adalah kebahagian buat segenap komponen bangsa. Para penyair berpesan, ”Wahai pemuda. Selagi sang surya memancarkan sinarnya di ufuk timur.
Singsingkan lengan bajumu. Ambil perahumu. Dayungkan ketengah-tengah lautan. Bila....Patah pendayungmu. Dayungkan tanganmu. Robek layarmu. Buka bajumu, kau ganti layar. Pecah sampanmu. Renangi lautan. Asalkan dapat yang kalian cita-citakan. Yakni, negara yang aman dan makmur dibawah lindungan Allah.”


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar