Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Extended Part Aku Harus Move On

Hidup itu terlalu sebentar jika kita terus-terusan merasa sendiri dalam masalah
Ingatlah, wahai sahabat..
Seberat apapun masalahmu , ada awalan dan ada pula akhirnya


Tiada masalah bermula tanpa adanya penyelesaian
Selalu ingat ya, Allah-lah yang mengizinkan masalah itu datang
Allah juga yang berkuasa penuh mengangkat masalahmu
Semua itu akan terasa ringan jika engkau berbagi
berbagi ceritamu kepadaku sahabatmu.

Mungkin aku tidak akan memberikan solusi yang berarti
Mungkin juga aku tidak bisa memecahkan kemelut drama hidupmu



Karena solusi itu hanya datang pada Milik-Nya, Milik Allah semata .
Dan aku hanya ingin menjadi pendengarmu yang setia
Aku hanya ingin engkau yang murung menjadi tersenyum manis kembali.


Bukan berarti aku juga tanpa masalah
oleh karenanya berjanjilah wahai sahabatku muslimah
engkau juga akan mendengar ceritaku
Berjanjilah engkau akan membuatku tersenyum kembali
sekalipun air mata itu belum mengering           

Karena Ceritamu adalah Ceritaku

Waktu satu tahun sudah berlalu, akhirnya prestasiku bisa dipertahankan, semuanya terasa berjalan sempurna. Berbagai kegiatan positif sudah mengubahku. Aku yang dulu seperti bintang redup kini telah berubah menjadi bintang yang bersinar disekolah.

Don’t judge a books its cover, janganlah kamu menilai seseorang dari penampilannya saja.  Tapi sisi tuhan kita ini bukan siapa-siapa yang bisa bersembunyi, sementara dialah yang maha mengetahui dan maha melihat.

Maka cukuplah penilaian allah yang utama bagi kita, baik buruknya manusia belum tentu sama disisi allah. Memang aku dulu remaja yang lalai, tetapi aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya pada saat ini dan esok hari.

Dila menghampiri ku dengan parut wajah yang begitu mencemaskan.
Aku : kamu kenapa lari-lari gituh, coba cerita sedikit sama aku ?
Dila : bentar-bentar (dengan nafas yang terengah-engah), tadi aku mengumpulkan tugas ke kantor, aku sempat mendengar percakapannya ibu rahayu dengan ibu ais, karo tiba-tiba saja dibawa ke UGD dan dirawat RS Muhammadiyah Surakarta, dan ortunya memutuskan untuk mencabut berkas pindah sekolahnya karo.

Aku : “seriusan kamu dil?”
Dila :”beneran aku gak bohong zoey. yang sabar ya zoey. Semoga karo diangkat penyakitnya ya. (dila sambil memelukku dan menepuk pundakku) kamu harus menerima ini semuanya, karena kita gak tau rencana allah. Tapi kita haruss yakin dan bersyukur nikmat dari allah swt.
Aku : “iya dila”

Episode kehilangan....
Ada  sebuah memoriku yang sulit dilupakan oleh setiap manusia, meski kita akan mengalami titik kesulitan setengah mati tuk menghilangkan rasa itu dalam ingatan.tetap saja tidak bisa kita lupakan. Bahkan sesekali memori itu mampu masuk ke dalam mimpi-mimpiku dan membuatku tiba-tiba terbangun dari tidur denganata berair.

Memori itu bernama kehilangan
Kehilangan membuat hati serasa tertusuk. membuat dada terasa sesak menghimpit. Menyisakan perih yang berlarut-larut, mendengar kabar dari dila sesak dadaku menghilang ku terima semua kan urusanmu dan cintaku yang kini ku damba selalu.

Kenapa bisa jadi seperti ini?
Aku kembali mengatur nafas, sesaat pikiranku blank, bingung aku harus menjawab apa. Mungkin saaat ini aku seperti orang linglung, sudah tuntas satu masalah, muncul lagi satu masalah lain.

Ya allah, tolong jaga perasaan ini agar aku selalu berharap pada-Mu saja. aku tidak mau menduakan mu dengan meninggikan perasaan ku kepada makhluk-Mu

Dikelas, ku hanya melamun sosok karo, sulit sekali melampiaskan rasa itu sambil menulis-nulis dilaptop.

Bel sekolah pun berbunyi, sudah menunjukkan waktu ishoma. Dinda dan iha mendekatiku, tiba-tiba mereka mengkagetkan ku secara diam-diam.

Dinda : “hayoo loh mba”
Aku : “ya ampun dek, kamu bikin mba jantungan tau”
Dinda : “mba shalat dzuhur yuk di masjid?”, mba lagi ngelamunin apa,lagi ada masalah ya? Masalah apa mba? Cerita dong sama dek ummah,hehe
Fariha : hayuu lah umm, zoey, kita shalat dulu. Nanti dilanjut lagi ceritanya sama kita.
Dinda, aku : “iya iha”.

*kami pun langsung bergegas menuju ke masjid sekolah untuk melaksanakan shalat dzuhur.

Dalam hampa kurasa hadirmu
Sesak dada ku menghilang
Ku terima semua kan urusanmu
Dan cintamu yang kini kudamba selalu

Ku ikuti gravitasi hati
Ku pasrahkan perasaan hanya padamu ku bertempu dan meminta dia milikku
Sampaikanlah pesanku

Tak akan lupakanmu
Tapi ku harap bisa mengikhlaskan cinta
Karena ku yakin rencana nya lebih indah
Jika berjodoh kita kan disatukannya
Aku mencintaimu tapi lebih mengharapkannya
Aku merindukanmu dalam doa
Tak mau hapuskanmu
Tapi ku rela melepasmu kepadanya
Karena ku yakin pilihannya yang terbaik
Jika kan bersatu
Allah kan pilihkan jodoh yang lebih baik
*cinta dalam ikhlas

Sesampainya di masjid aku mengambil air wudhu dan bergegas shalat dzuhur. seusai shalat aku  berdoa “ya allah sang maha pemilik jiwa dan pemilih cinta selamatkan dan sembuhkanah dia dengan kuasaMu”.  Doa itu melembutkan hati karena doa adalah senjatanya orang yang beriman, doa yang tulus mampu menyentuh arasy dan diaminkan oleh para malaikat-Nya yang suci.

Tanpa menunggu lama, teman-temanku sudah kembali ke kelas.

aku ingin mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi dengan karo, hingga dia dibawa ke UGD Rumah Sakit muhammadiyah surakarta. dia sakit apa ? aku harus temui bu rahayu dengan info yang lebih lanjut mengenai kejadian yang menimpa dia.

Tiba di kantor,  aku meminta izin ke salah satu guruku untuk menemui bu rahayu
Aku : permisi, maaf bu. Ibu rahayu ada?
Bu ais : sebentar ya nak, saya panggilkan dulu beliau.
Bu rahayu : oalah kamu zoey, ada apa ?
Aku : jadi gini bu, saya ingin mengetahui kejadian yang menimpa karo di bawa rumah sakit. Bisa ibu jelaskan ke zoeya bu?
Bu rahayu: kronologisnya sepulang sekolah, karo itu sedang berjalan menuju rumah. tiba-tiba saja di halte ada seseorang yang mencurigakan membawa tas besar dan sengaja ia meninggalkan tas itu dihalte. Karo mengikutinya dari belakang. Ada seseorang kakek tua yang sedang duduk. Kakek itu mendengar suara yang ada didalam tas itu. Setelah dibuka isinya, ternyata didalam tas itu ada bom. Waktu tersisa lima detik lagi. Karo datang menghampiri kakek dan membantu menjauhi dari halte. Akan tetapi, baru sekian meter suara keras terdengar ..
Dorrr....
Suasana langsung ricuh,
Karo tersungkur,mengerang kesakitan. Dalam rintihan sakitnya dia berucap “Ya Allah, aku datang menghadap-Mu. Zeoya Ashalina aku akan datang menjemputmu.

Brukk.
Karo ambruk, darah segar mengalur tubuhnya. sebagian anggota badannya ada yang terlempar di lokasi kejadian.

Warga sekitar panik berlarian ke arahnya dengan histeris. Kakek itu terselamatkan hanya luka kecil yang menimpa nya.   
Aku : (aku hanya terdiam mendengar kejadian tragis yang menimpa karo). Terimakasih banyak ibu infonya.

Hari ketiga karo berada dirumah sakit
Aku yang mendengar kabar karo dirawat datang menjenguk. Aku meminta dila untuk menemani ku menjenguk karo di solo. malam itu juga kami memesan tiket kereta menuju stasiun balapan solo. Sudah 2 hari karo tidak sadarkan diri. Operasinya sendiri telah berhasil. Dan ketika aku datang, angga salah satu teman dekatnya karo mengantarkanku ke kamar perawatan. Didalam kamar, aku menarik napas yang panjang melihat keadaan karo. Rasa haru berkecamuk dalam dadaku tiba-tiba. Ku berdoa “ ya allah, engkaulah penolong kami. Ampunilah dosa-dosa kami, sadarkanlah dan sembuhkanlah karo dengan karunia dan kuasa-Mu..”

Dila yang melihat kondisi karo, mencoba menenangkanku agar aku diberi kesabaran menerima segala ketetapan-Nya. Kemudian aku dan dila segera keluar dari kamar perawatannya. Dan langsung berencana pulang, tak lupa aku berpamitan kepada angga.

“zeoya..” panggil angga ketika ku sudah melangkah beberapa meter
Aku berbalik, iya kang ada apa
Kamu harus tahu, karo itu selalu mendoakan kamu, dan dia itu ingin kamu bahagia. Dia kagum sama kamu setelah kamu berhijrah.
Aku yang mendengar perkataan angga sontak membuatku berderai air mata dan langsung pergi dengan dada yang bergerumuh. Sulit rasanya menjelaskan perasaan yang dia rasakan kini. Bayangan karo terus muncul dan menghantui langkahku dalam perjalanan menuju rumah.

Tak lama setelah itu karo sadarkan diri. Orang tuanya tersenyum dan menahan rasa haru.     

Biarkan jiwa memisah
Raga terpisah
Namun allah meridhai
Biarkan cinta terputus
Tak ku miliki
Namun allah meridhoi

Diatas sajadah ini
Ku tulis kenangan
Ku memilih cinta yang sejati untukku

Di atas sajadah ini
Ku ucapkan salam
Perpisahan untukmu disana

Biarkan hatiku kosong akan cintanya, kesendirianku ini memang saat ini terus mengujiku tuk terus menahan cobaan yang membuatku tenggelam dalam lamunan cinta yang semu. Ku malu jika dihadapanmu nanti.

Luruh tak kuasa ku berdiri sendiri, karena kau begitu baik padaku menutupi segala aib-aibku yang membuatku merasa malu akan kelakuanku dikehidupan dunia dengan kesenangan semata. Aku tak ingin lepas dari pelukan-Mu. Jangan biarkan aku untuk terus melangkah dan menjauh pergi dari cinta-Mu.

Hanya pada allah sajalah akan ku serahkan cintaku 
Akan ku serahkan hidupku
Curahkan hati padamu
Takkan mampu aku berpaling walau hanya untuk sesaat
Terima hamba selalu dekat dengan-Mu

Aku tahu mengikhlaskan adalah sesuatu hal yang sulit dilakukan. Disetiap kehidupan dijelaskan bahwa akan ada pertemuan dan perpisahan.

Melupakan sesuatu yang pernah menyakiti hati bukanlah jalan bahagia. Menerima kehendak-Nya dan mensyukuri nikmat dari-Nya inilah jalan bahagia. Mengikhlaskan proses awalnya memang susah, tetapi jika kita bisa melaluinya semua itu jauh lebih indah.

Tak perlu ada ikatan apapun diantara kita
Kita tak perlu saling menunggu
Kita hanya perlu saling melepaskan dan menerima ketentuan-Nya.

Ini adalah caraku agar tidak ada pihak yang harus menunggu tanpa sebuah kepastian. Mendoakan adalah sebuah kebaikan karena kita tidak mesti melupakan, bukan ?

Perjuangan berat yang akan kumulai dan harus kulalui semuanya. Sambil mengingatnya yang mungkin tiba-tiba muncul menghantuiku. Aku tak akan pernah mau melupakan diri-Nya. Namun saat ini aku harus fokus dengan tujuanku dan menyelesaikan misi ku dengan baik.
Sampai bertemu disuatu masa..

-Zoeya Ashalinna  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar