Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Perancangan Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Bimbingan Konseling SMAN 1 WALED


MAKALAH
UAS TUGAS KELOMPOK SEMESTER 3
ANALISIS LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMAN 1 WALED


Dibuat Oleh :
Dika Aryana (16180011)
Putri Fajriah Sari (16180006)
Naufa Fitrianingrum (16180018)

Prodi Sistem Informasi (16.3A & 16.3B)
Dosen : Syarifuddin M.Kom

STMIK ANTAR BANGSA DAARUL QURAN
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A5 No.29-36, Jalan Hos Cokroaminoto KarangTengah, Tangerang Selatan 15157
2020



Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah Subhanallahu wa ta’ala atas segala perkenaannya,sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah “Pemodelan Sistem Berbasis Objek”.

Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagaimana untuk memenuhi kriteria penilaian mata kuliah. Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan masih banyak terdapat kesalahan, oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak khususnya Dosen Pembimbing guna untuk menyempurnakan makalah ini dan akhirnya bisaa bermanfaat bagi semua.
                            
                                                                   Tangerang, 07 Januari 2020


                                                                   Penulis
                                                                   ( Kelompok 1 )




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bimbingan konseling pada umumnya adalah suatu layanan sekolah untuk mengarahkan siswa kearah tujuan yang lebih baik. Banyak kalangan siswa yang sangat menyepelekan layanan yang sudah tersedia disekolah. Persepsinya masing masing siswa beraneka ragam, ada yang mengatakan bahwasannya BK adalah tempat untuk menyelesaikan masalah, ada juga yang mengatakan BK ialah tempat berkumpulnya orang orang yang bermasalah di sekolah. BK yang selama ini di anggap suatu tempat yang selalu memberikan hukuman dan poin pelanggaran hingga skorsing yang pantas bagi siswa yang bermasalah, para siswa menjadi takut terhadap layanan ini, seolah-olah bahwa BK merupakan tempat yang begitu menyeramkan bagi setiap siswa.

Poin penting yang bisa membantu menyelaraskan para siswa dan BK yaitu bimbingan konseling ini bukan bengkel-nya bagi para siswa yang terlibat dengan masalah saja tetapi bimbingan konseling dapat membantu menyelesaikan suatu permasalahan lain pada siswa baik permasalahan antar teman sekelas, guru yang lain, masalah pribadi yang menghambat proses pembelajaran yang ada disekolah.

Maka dari itu kami  membuat suatu program layanan bimbingan konseling berbasis web yang bertujuan untuk mempermudah suatu pekerjaan guru bk dalam Penginputan suatu data siswa,konsultasi dan solusi siswa, pelanggaran siswa, history pelanggaran, dan pelaporan konsultasi dan pelanggaran siswa.





1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Proses mengolah data konsultasi siswa terkait dengan bimbingan konseling yang efektif dan efisien
2.      Bagaimana membuat aplikasi untuk mengatur sistem layanan bimbingan konseling di SMAN 1 WALED yang dikerjakan untuk efisiensi layanan disekolah ?
3.      Bagaimana Proses mengolah data pelanggaran siswa terkait dengan bimbingan konseling?

1.3  Tujuan Pembahasan Masalah
1.      Untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh nilai pada mata kuliah Pemodelan Sistem Berbasis Objek
2.      Untuk meringankan pekerjaan guru BK dalam penginputan data konsultasi, dan pelanggaran siswa.
3.      Untuk mempermudah siswa dalam layanan konsultasi dapat diakses kapan saja dan dimana saja tanpa perlu keruangan BK.

1.4  Metode dan Tekhnik Penelitian
Untuk mendapat data dan informasi yang diperlukan penulis menggunakan metode observasi penilitian jurnal  adapun tekhnik yang diperlukan pada penilitian ini adalah sebagai berikut :
a). tekhnik pengamatan langsung, pada tekhnik ini penulis dapat langsung terjun mengamati bagaimana permasalahan siswa antar Guru BK
b). studi pustaka, pada metode ini penulis membaca buku-buku dan tulisan yang berhubungan dengan perancangan system berbasis objek (Meng-Analisa Sistem Bimbingan Konseling)





BAB II
ANALISA SISTEM BERJALAN

1.   Sejarah Singkat Bimbingan Konseling SMAN 1 WALED
Bimbingan Konseling SMAN 1 WALED merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan, maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku Untuk itu diperlukan program bimbingan dan konseling guna memberikan gambaran tentang cara penyelesaian masalah yang dihadapi individu sehingga individu dapat menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya, dan juga dapat mengatasi masalah yang akan terjadi dimasa yang akan datang secara mandiri. Agar program bimbingan dan konseling berjalan dengan baik maka diperlukan evaluasi, untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaanya guna memberikan suatu gambaran tentang keberhasilan program bimbingan dan konseling yang selanjutnya menjadi patokan pelaksanaan bimbingan dan konseling pada program yang akan datang

2.   Prosedur Sistem Berjalan
Setelah dilakukannya pengamatan proses bisnis yang berjalan pada SMA Negeri 1 WALED ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi yaitu terdapat beberapa resiko yang dialami khususnya pada bagian BK seperti hilangnya data-data bimbingan konseling siswa di sekolah dikarenakan data tersebut masih dicatat manual pada sebuah buku. Selain itu permasalahan lain yang timbul pada bagian BK yaitu pihak guru BK kesulitan mencari dan melihat laporan pencatatan konseling. Guna mengatasi permasalahan tersebut dilakukannya beberapa langkah solusi sebagai berikut :
1.Melakukan analisis sistem pencatatan perilaku siswa bada bagian BK di sekolah
2.Menyusun procedure yang mampu menampilkan laporan bimbingan konseling.

3. Gambaran Ilustrasi Prosedur Sistem Berjalan
Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program UMLet untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

   a). USECASE DIAGRAM
 Berikut ini adalah use case diagram system bimbingan konseling :

Gambar Usecase Diagram System



Berdasarkan gambar use case diagram, yang berjalan saat ini terdapat :
·         2 (Tiga) aktor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya siswa dan guru bk
·         6 (Enam) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya mengelola data siswa, mengiput histori pelanggaran, merekap detail data pelanggaran, konsultasi, detail konsultasi, dan kelola data laporan.

b). Activity Diagram
Berikut ini adalah activity Diagram Login
Gambar : “Activity Diagram Login”


Berdasarkan gambar activity diagram, yang berjalan saat ini terdapat :
·         1 (Satu) initial node, objek dimulai.
·         8 (Sembilan) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
·         1 (Satu) decision node, aliran yang menentukan pilihan eksekusi.
·         1(Satu) final state, objek yang diakhiri.

c). Diagram Sequences
Berikut ini adalah sequence diagram
Berdasarkan gambar diatas, (sequence diagram), yang berjalan saat ini terdapat :
·         2 (Tiga) aktor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya Guru Bk dan Siswa
·         6 (Delapan) message, yaitu masukan username dan password , menginput data pelanggaran , mencari data pelanggaran yang berhasil disimpan, mengubah data pelanggaran, menghapus data pelanggaran, menyimpan data yang sudah diubah.
BAB III
RANCANGAN SISTEM USULAN

A. Prosedur Sistem Usulan
Terdapat beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan system yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah proses pencatatan dan pencarian yang dicatat pada daftar input data siswa menggunakan media kertas menjadi absensi yang terkomputerisasi dan tersimpan langsung ke database.

Terdapat beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan system yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah proses pencatatan perilaku siswa dan laporan bimbingan pada bagian BK. Selanjutnya penyimpanan data data siswa pada bagian BK yang masih dicatat secara manual menjadi terotomatisasi dengan sistem. Proses pembuatan laporan konseling dan laporan perilaku siswa masih menggunakan selembaran form konseling siswa menjadi terotomasi sistem sehingga tidak perlu lagi melakukan kegiatan yang berulang karena adanya sistem yang terintegrasi antara aktivitas absensi dan penggajian.

Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan system baru ditentukan, langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Rancangan sistem yang diusulkan ini menggunakan :

      Use Case Diagram
      Activity Diagram
      Sequence Diagram
      ERD
      Database


3.1       UseCase Diagram

No.
Usecase
Actor
Proses Bisnis
1.
Kelola User
Guru BK
Guru bk melakukan kelola user dengan cara menambah,mencari,merubah,menghapus,dan menyimpan data siswa dan guru BK
2.
Konsultasi
Siswa
Siswa melakukan konsultasi dengan menginput masalah yang akan dikonsultasikan pada halaman konsultasi
3.
Detail Konsultasi
Guru BK
Guru BK dapat membuka halaman detail konsultasi yaitu dengan dapat melihat konsultasi siswa dan menambah solusi.
4.
Histori Pelanggaran
Guru BK
Guru BK menginput ID_History, id_Pelanggran,tgl_pelanggaran,nis,nama,nama_pelanggaran,penyebab_masalah,tahun_ajaran.semester
5.
Pelanggaran
Guru BK
Guru Bk menginput id_pelanggaran,nama_pelanggaran, dan skor_pelanggaran
6.
Pelanggaran
siswa
Siswa melakukan pelanggaran

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar mudah dibaca dan dipahami. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :









Skenario Alur Usecase Diagram

1.         Berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, berikut ini merupakan skenario (alur proses) dari tiap use case diagram :

Use Case         : Kelola Data Siswa
        Aktor               : Guru BK
        Keterangan      : Use case menggambarkan sistem kelola data siswa  ke dalam system bisa dengan menambah,mencari,merubah,menghapus,dan menyimpan data siswa dan guru BK

Aktor
Sistem
1.   Guru BK menginputkan
data diri siswa (nama, ttl,kelas,jurusan,alamat,  dan lainnya )
Validasi data
·          Data yang dimasukkan
salah, ulangi pengisian data
2.      Guru BK menyimpan hasil
pengolahan data siswa
·           Data sudah ada masukkan
data yang lain.
·            Data belum disimpan,input
ulang lalu menyimpannya

2.      Berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, berikut ini merupakan skenario (alur proses) dari tiap use case diagram :

Use Case         : Konsultasi
        Aktor               : Siswa
        Keterangan      : Use case menggambarkan sistem konsultasi dengan menginput masalah yang akan dikonsultasikan pada halaman konsultasi

Aktor
Sistem
1.   Siswa melakukan inputan
data konsultasi
Validasi data
·            Input data konsultasi
salah,Ulangi input konsultasi
kembali
2.   Siswa menyimpan data konsultasi yang sudah diinputkan

·         Inputan data konsultasi belum
disimpan,Ulangi input konsultasi lalu  menyimpannya


3.      Berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, berikut ini merupakan skenario (alur proses) dari tiap use case diagram :

Use Case         : Detail Konsultasi
        Aktor               : Guru Bk 
        Keterangan      : Use case menggambarkan sistem membuka halaman detail konsultasi yaitu dengan dapat melihat konsultasi siswa dan menambah solusi.

Aktor
Sistem
1.      Guru BK  melakukan penambahan solusi pada data konsultasi
Validasi data
·             Input data solusi salah,Ulangi  input solusi kembali
2.      Guru BK menyimpan data solusi yang sudah diinputkan
·                Inputan data solusi belum disimpan,Ulangi input solusi lalu menyimpannya



4.      Berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, berikut ini merupakan skenario (alur proses) dari tiap use case diagram :

Use Case         : Histori Pelanggaran
        Aktor               : Guru Bk 
        Keterangan      : Use case menggambarkan sistem menginput ID_History, id_Pelanggran,tgl_pelanggaran,nis,nama,nama_pelanggaran,penyebab_masalah,tahun_ajaran.semester
Aktor
Sistem
1.      Guru BK melakukan
pencarian nis siswa terlebih dahulu,setelah ketemu kemudian guru Bk menginputkan data history pelanggaran pada siswa tersebut
Validasi data
·         Pencarian nis tidak ditemukan,sehingga data history pelanggaran tidak dapat diisi,maka dengan melakukan cek ulang data siswa terlebih dahulu
2.         Guru BK  melakukan pembaharuan tentang informasi history pelanggaran siswa

·            Managemen data history pelanggaran seperti tambah,ubah,hapus dan simpan data tidak dapat dilakukan,maka cek ulang data terlebih dahulu
3.      Inputan data history pelanggaran belum disimpan,input ulang lalu
Menyimpannya
·         Inputan data history pelanggaran belum disimpan,input ulang lalu menyimpannya


5.      Berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, berikut ini merupakan skenario (alur proses) dari tiap use case diagram :

Use Case         : Pelanggaran
        Aktor               : Guru Bk 
        Keterangan      : Use case menggambarkan system menginputid_pelanggaran,nama_pelanggaran, dan skor_pelanggaran





Aktor
Sistem
1.   Guru BK  melakukan pembaharuan tentang informasi pelanggaran siswa

Validasi data
·            Managemen data  pelanggaran seperti tambah,ubah,hapus dan simpan data tidak dapat dilakukan,maka cek ulang data terlebih dahulu
2.      Inputan data pelanggaran belum disimpan,input ulang lalu menyimpannya

·         Inputan data pelanggaran belum disimpan,input ulang lalu menyimpannya


3.2       Activity Diagram

         Berdasarkan dari use case diagram maka dapat digambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi atau alur kerja dalam use case. Aliran kerja tersebut digambarkan secara grafis dengan activity diagram. Berikut ini adalah activity diagram dari masing-masing usecase:






1.      Diagram activity siswa





2.      Diagram activity detail Konsultasi
.








3.      Diagram activity pelanggaran
4.      Diagram activity history pelanggaran

SEQUENCE DIAGRAM
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Diagram sequence digunakan untuk menunjukan aliran fungsionalitas dalam use case. Disusun berdasarkan urutan waktu dan digunakan untuk menggambarkan skenarioatau langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
1.      Sequence diagram siswa konsultasi









2.      Diagram sequence detail konsultasi BK

3.      Diagram sequence pelanggaran





ERD
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan diagram yang digunakan untuk merancang suatu basis data, untuk memperlihatkan hubungan atau relasi antar entitas atau objek yang terlihat beserta atributnya. Objek utama dari pembuatan diagram ERD adalah menunjukan objek-objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi antara objek-objek tersebut.Derajat keterhubungan antara entitas pada suatu relasi dengan kardinalitas. Terdapat empat kardinalitas diantaranya :
1. 1-1 Menunjukkan hubungan satu ke Satu
2. 1-M Menunjukkan hubungan satu ke banyak
3. M-1 Menunjukan hubungan banyak ke satu
4. M-M Menunjukkan hubungan banyak ke banyak


Normalisasi
Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Normalisasi terdiri dari proses Unnormalized, First Normal Form(1NF), Second Normal Form(2NF), sampai kebentuk Third Normal Form(3NF), akan digambarkan dalam bagian berikut ini :

Normalisasi
NIS
Nama
kelas
jurusan
Id_pelanggaran
Jenis pelanggaran
skor
171810125
Eka
11
IPA
P001
Terlambat
10
171810125
Eka
11
IPA
P002
Bolos
15
171811015
Jono Pamungkas
11
IPS
P001
Terlambat
10
171811015
Jono Pamungkas
11
IPS
P010
merokok
25

            Unnormalized
Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya
                       
NORMALISASI
Nis
Nama
kelas
jurusan
ID_PELANGGARAN
Jenis pelanggaran
skor
171810125
Eka


P001
Terlambat
10
171810125

11
IPA
P002
Bolos
15
171811015
Jono Pamungkas
11
IPS


10
171811015


IPS
P010
merokok
25

Nis
Nama
kelas
jurusan
ID_PELANGGARAN
Jenis pelanggaran
skor
171810125
Eka


P001
Terlambat
10
171810125

11
IPA
P002
Bolos
15
171811015
Jono Pamungkas
11
IPS


10
171811015


IPS
P010
merokok
25
NF1
First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan. Bentuk 1NF dijabarkan sebagai berikut :

Nis
Nama
jurusan
ID_PELANGGARAN
Jenis pelanggaran
skor
171810125
Eka
IPA
P001
Terlambat
10
171810125
P002
Bolos
15
171811015
Jono Pamungkas
IPS
P001
Terlambat
10
171811015
P010
merokok
25
 
NF2
Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari tabel.




Tabel siswa
Nis
Nama
jurusan
171810125
Eka
IPA
171811015
Jono Pamungkas
IPS

Tabel pelanggaran
ID_PELANGGARAN
Jenis pelanggaran
skor
P001
Terlambat
10
P002
Bolos
15
P010
Merokok
25


NF3
Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari tabel, yaitu :
Tabel siswa
Nis
Nama
171810125
Eka
171811015
Jono Pamungkas

Tabel pelanggaran
ID_PELANGGARAN
Jenis pelanggaran
P001
Terlambat
P002
Bolos
P010
Merokok

Tabel skor
ID_PELANGGARAN
skor
P001
10
P002
15
P010
25

BAB III
PENUTUP

1.      KESIMPULAN
Dari beberapa Permasalahan yang telah disebutkan,maka Penulis bermaksud untuk menerapkan sistem informasi Pelayanan bimbingan konseling berbasis web dengan tujuan mampu meningkatkan minat siswa untuk menggunakan jasa konsultasi dikarenakan dengan aplikasi berbasis web ini siswa jika akan berkonsultasi dapat dilakukan tanpa harus bertemu langsung dengan Guru BK serta dengan informasi yang lebih berkualitas ini diharapkan siswa mampu lebih memahami data jenis pelanggaran beserta berapa skoryang diperolehnya dengan tujuan agar siswa mampu meminimalisir segala pelanggaran-pelanggran yang akan dilakukan.

2.      SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapakan kritik dan saran agar penulisan makalah diatas sesuai dengan harapan.












DAFTAR PUSTAKA










  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar