Etika dan Keamanan Sistem Informasi
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan")
adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika dimulai bila manusia merefleksikan
unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan
refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan
etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
Pentingnya etika dalam komunikasi
massa harus disadari sebagai sesuatu yang memang tidak bisa dipisahkan dalam
proses komunikasi tersebut. Komunikasi massa sebagaimana
kita ketahui adalah bentuk komunikasi yang melibatkan publik dalam skala luas.
Etika komunikasi biasanya sering diperdebatkan dalam komunikasi yang skalanya
lebih kecil seperti misalnya komunikasi interpersonal. Padahal, di dalam
komunikasi massa juga harus memperhatikan kaidah etika yang ada dengan harapan
proses komunikasi tersebut berlangsung dengan baik.
Tanpa adanya etika di dalam fungsi
komunikasi massa, mungkin proses komunikasi tersebut akan menuai
kecaman. Tidak hanya itu saja, perselisihan bisa saja terjadi karena aspek
etika tidak diperhatikan. Melihat pentingnya akan hal tersebut, maka kita perlu
menguraikan beberapa macam alasan mengapa etika ini menjadi harus diperhatikan.
Berikut adalah penjelasannya:
1.
Menjadi Pendekatan yang Baik
Pendekatan yang baik menjadi salah
satu ciri komunikasi massa yang efektif. Dengan adanya etika, proses pendekatan
ini bisa berlangsung dengan lebih baik. Publik akan lebih cepat untuk merasa
terlibat dalam proses komunikasi dibandingkan bila komunikasi massa yang tidak
memperhatikan kaidah etika tertentu. (Baca juga: Peran media massa)
2.
Komunikasi Lebih Berkesan dan Santun
Etika
komunikasi massa juga akan membuat pola komunikasi yang
berkesan dan santun. Ini adalah strategi juga dalam komunikasi massa untuk
melakukan pendekatan yang baik dalam lingkup publik yang luas. Tentunya dengan
komunikasi yang berkesan akan menjadikan proses komunikasi tersebut lebih
dihargai.
3.
Ada Penghargaan
Masih berkaitan dengan poin
sebelumnya, penghargaan bisa saja muncul sebagai bentuk diterimanya komunikasi
massa oleh publik. Etika komunikasi memungkinkan hal ini karena ada cara-cara
yang tepat dalam memandang suatu publik.
4.
Penerimaan Publik Lebih Baik
Publik akan menerima informasi
dengan lebih baik dengan adanya etika komunikasi. Perhatian yang lebih akan
etika di dalam komunikasi massa ini bisa memberikan fungsi dari komunikasi
massa menjadi berlangsung lebih baik. (Baca juga: Etika
komunikasi massa menurut Shoemaker dan Reese)
5.
Nilai dan Norma yang Dianggap
Etika biasanya berhubungan erat
dengan nilai dan norma yang ada dalam suatu masyarakat. Oleh sebab itu, jika
komunikasi massa menerapkan etika dengan baik, maka nilai dan norma yang ada
akan dianggap dengan lebih baik. Ini tentu saja menjadikan komunikasi massa
bisa berlangsung dengan lebih lancar.
6.
Tujuan Komunikasi Cepat Tercapai
Tujuan komunikasi akan lebih cepat
tercapai dengan adanya etika komunikasi. Ini masih ada kaitannya pula dengan
penerimaan masyarakat. Komunikasi massa yang respek terhadap nilai dan norma
masyarakat setempat akan lebih cepat diterima.
7.
Menghindari Perselisihan
Etika komunikasi juga bisa mencegah
terjadinya perselisihan. Kesalahpahaman biasa terjadi jika komunikasi tidak
menggunakan etika di dalamnya. Apalagi komunikasi massa menyangkut lingkup
publik yang cukup luas.
8.
Menghindari Perpecahan
Perselisihan biasanya masih dalam
bentuk “perang dingin”. Namun apabila tidak tertahankan lagi, maka perpecahan
dalam kelompok bisa saja terjadi hanya karena komunikasi massa yang tidak
menggunakan etika di dalamnya. (Baca juga: Etika dalam
penggunaan media komunikasi)
9.
Menjaga Situasi Kondusif
Karena etika komunikasi dapat
menghindarkan perselisihan dan perpecahan, maka situasi dalam masyarakat akan
tetap kondusif walaupun ada paparan informasi baru. Perbedaan pendapat mungkin
saja akan ada, tetapi tentu diselesaikan dengan baik karena adanya etika dalam
komunikasi.
10.
Menghindari Kegagalan Penyampaian Informasi
Terakhir, kegagalan penyampaian
informasi bisa dihindari melalui etika komunikasi. Informasi yang gagal
disampaikan biasanya ditolak karena bertentangan dengan keyakinan atau nilai
suatu masyarakat. Etika komunikasi akan membuat proses pendekatan tersebut
lebih mudah sehingga informasi pun bisa diterima dengan baik.
Melihat pentingnya aspek etika dalam
komunikasi massa, maka tak heran bila kita harus mulai mempelajari bagaimana
cara dan strategi komunikasi yang baik. Kita bisa memperdalam lagi pengetahuan
tentang pentingnya etika dalam komunikasi massa ini.Keamanan sistem informasi pada saat ini telah banyak dibangun
oleh para kelompok analis dan programmer namun
pada akhirnya ditinggalkan oleh para pemakainya. Hal tersebut terjadi karena
sistem yang dibangun lebih berorientasi pada pembuatnya sehingga berakibat
sistem yang dipakai sulit untuk digunakan atau kurang user friendly bagi
pemakai, sistem kurang interaktif dan kurang memberi rasa nyaman bagi pemakai,
sistem sulit dipahami interface dari sistem menu dan tata letak kurang
memperhatikan kebiasaan perilaku pemakai, sistem dirasa memaksa bagi pemakai
dalam mengikuti prosedur yang dibangun sehingga sistem terasa kaku dan kurang
dinamis, keamanan dari sistem informasi yang dibangun tidak terjamin.
Hal-hal yang disebutkan diatas dapat
disimpulkan bahwa dalam membangun sebuah keamanan sistem informasi harus
memiliki orientasi yang berbasis perspektif bagi pemakai bukan menjadi
penghalang atau bahkan mempersulit dalam proses transaksi dan eksplorasi dalam
pengambilan keputusan.Terdapat banyak cara untuk mengamankan data maupun
informasi pada sebuah sistem. Pengamanan data dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu : penecegahan dan pengobatan. Pencegahan dilakukan supaya data tidak
rusak, hilang dan dicuri, sementara pengobatan dilakukan apabila data sudah terkena
virus, sistem terkena worm, dan lubang keamanan sudah diexploitasi.
Keamanan sebuah informasi merupakan
suatu hal yang harus diperhatikan. Masalah tersebut penting karena jika sebuah
informasi dapat di akses oleh orang yang tidak berhak atau tidak bertanggung
jawab, maka keakuratan informasi tersebut akan diragukan, bahkan akan menjadi
sebuah informasi yang menyesatkan.
Kutipan: https://id.wikipedia.org/wiki/Etika
, https://pakarkomunikasi.com/pentingnya-etika-dalam-komunikasi-massa
Pengertian dasar keamanan informasi
Sistem keamanan
informasi (information security) memiliki empat tujuan yang sangat mendasar
adalah:
a) Kerahasiaan
(Confidentiality).
Informasi pada sistem komputer terjamin kerahasiaannya, hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi, keutuhan serta konsistensi data pada sistem tersebut tetap terjaga. Sehingga upaya orang-orang yang ingin mencuri informasi tersebut akan sia-sia.
Informasi pada sistem komputer terjamin kerahasiaannya, hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi, keutuhan serta konsistensi data pada sistem tersebut tetap terjaga. Sehingga upaya orang-orang yang ingin mencuri informasi tersebut akan sia-sia.
b)Ketersediaan
(Availability).
Menjamin pengguna yang sah untuk selalu dapat mengakses informasi dan sumberdaya yang diotorisasi.
Menjamin pengguna yang sah untuk selalu dapat mengakses informasi dan sumberdaya yang diotorisasi.
c)Integritas
(Integrity)
Menjamin konsistensi dan menjamin data tersebut sesuai dengan aslinya, sehingga upaya orang lain yang berusaha merubah data akan segera dapat diketahui.
Menjamin konsistensi dan menjamin data tersebut sesuai dengan aslinya, sehingga upaya orang lain yang berusaha merubah data akan segera dapat diketahui.
d)Penggunaan
yang sah (Legitimate Use).
Menjamin kepastian bahwa sumberdaya tidak dapat digunakan oleh orang yang tidak berhak.
Menjamin kepastian bahwa sumberdaya tidak dapat digunakan oleh orang yang tidak berhak.
**Masalah keamanan dalam sistem
informasi
Ancaman
terhadap sistem informasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu ancaman aktif dan
ancaman pasif.
Ancaman aktif
mencakup:
1. Pencurian data
Jika informasi penting yang terdapat dalam database dapat diakses oleh
orang yang tidak berwenang maka hasilnya dapat kehilangan informasi atau uang.
Misalnya, mata-mata industri dapat memperoleh informasi persaingan yang
berharga, penjahat
komputer dapat mencuri uang bank.
2. Penggunaan sistem secara ilegal
Orang yang tidak berhak mengakses informasi pada suatu sistem yang bukan
menjadi hak-nya, dapat mengakses sistem tersebut. Penjahat komputer jenis ini
umumnya adalah hacker yaitu orang yang suka menembus sistem keamanan dengan
tujuan mendapatkan data atau informasi penting yang diperlukan, memperoleh
akses ke sistem telepon, dan membuat sambungan telepon jarak jauh secara tidak
sah.
3. Penghancuran data secara ilegal
Orang yang dapat merusak atau menghancurkan data atau informasi dan membuat
berhentinya suatu sistem operasi komputer. Penjahat komputer ini tidak perlu
berada ditempat kejadian. Ia dapat masuk melalui jaringan komputer dari suatu
terminal dan menyebabkan kerusakan pada semua sistem dan hilangnya data atau
informasi penting. Penjahat komputer jenis ini umumnya disebut sebagai cracker
yaitu penjebol sistem komputer yang bertujuan melakukan pencurian data atau
merusak sistem.
4. Modifikasi secara ilegal
Perubahan-perubahan pada data atau informasi dan perangkat lunak secara
tidak disadari. Jenis modifikasi yang membuat pemilik sistem menjadi bingung
karena adanya perubahan pada data dan perangkat lunak disebabkan oleh progam
aplikasi yang merusak (malicious software).Program aplikasi yang dapat merusak
tersebut terdiri dari program lengkap atau segemen kode yang melaksanakan
fungsi yang tidak dikehendaki oleh pemilik sistem.Fungsi ini dapat menghapus
file atau menyebabkan sistem terhenti. Jenis aplikasi yang dapat merusak data
atau perangkat lunak yang paling populer adalah virus.